Setelah seluruh equipment FM-200 Suppression terpasang dan terkoneksi sesuai Design FM200 Fire System, selanjutnya akan dilakukan uji coba terhadap FM200 System tersebut. Mulai dari sistem kelistrikan, koneksi jaringan, hingga fungsi dari seluruh perangkat yang terpasang.
Pengujian akan dilakukan dan disaksikan oleh kedua belah pihak, yaitu pihak INDOREED selaku pelaksana pekerjaan dan pihak pelanggan selaku pemilik. Namun ada batasan saat melakukan pengujian, yaitu hanya sampai sebatas bekerjanya fungsi sistem dan perangkat yang berfungsi dengan baik. Karena pengujian yang dilakukan tersebut tanpa harus menyebabkan release nya gas FM200 Suppression ke dalam ruangan.
Pengujian yang dilakukan akan menyebabkan seluruh perangkat output bereaksi. Misal seperti Fire Alarm Bell, saat dilakukan pengujian akan menimbulkan suara yang cukup keras dan nyaring. Apabila ruangan yang diproteksi FM200 Fire Suppression berada di dalam gedung perkantoran, mungkin akan menyebabkan kepanikan terhadap visitor maupun tenant lainnya, kecuali sebelumnya sudah ada surat edaran ijin pelaksanaan fire drilling ataupun fire simulation.
Untuk menghindari hal tersebut, pengujian juga dapat dilakukan dengan mode silent. Yang hanya menggunakan visual berupa indikator LED atau LCD yang dapat dimonitoring melalui Mastel Control FM200 Suppression.
Tertarik untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih detail dan spesifik? Silahkan HUBUNGI KAMI.
Jika informasi yang kami sajikan dalam laman ini tidak cukup mewakili apa yang Anda harapkan, silahkan kirim saran & penilaian Anda ke
Web Development INDOREEDcust.idea [at] indoreed.id. Kami sangat menghargai kontribusi dan aspirasi Anda untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pelayanan kami.
Sebelum melakukan pemasangan instalasi FM200 Suppression System, ada beberapa tahap-tahap persiapan yang perlu diperhatikan untuk mendukung kelancaran pekerjaan nantinya agar sesuai dengan acuan standard dan regulasi yang berlaku. Baik dari segi teknis, administrasi, maupun operasional, segalanya harus dipersiapkan dengan matang.
SURVEY LOKASI KERJA
Pada umumnya, sebelum terjalinnya kesepakatan kerjasama untuk melakukan pekerjaan ataupun pemasangan FM200 Suppression, tentunya akan melewati proses administrasi terlebih dahulu. Mulai dari pengajuan penawaran harga, negosiasi harga, persetujuan design, dan kesepakatan administrasi lainnya.
Untuk mempermudah kami memberikan estimasi penawaran harga dan khususnya untuk percepatan proses waktu estimasi yang akan kami ajukan kepada seluruh pelanggan, maka pada tahap tersebut yang kami butuhkan antara lain:
Setelah kesemua tahapan tersebut tercapai, berdasarkan SOP [standard operating procedure] di management perusahaan kami, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat selanjutnya kami akan melakukan tinjauan ke lokasi kerja sebelum melakukan pengerjaan.
ESTIMASI MATERIAL INSTALASI
Setelah melakukan tinjauan kondisi ruangan lokasi kerja secara visual, kami juga akan menghitung kebutuhan seberapa banyak perangkat instalasi seperti pipa, kabel, jalur instalasi, dan lain sebagainya yang akan digunakan, untuk lebih mempermudah proses fabrikasi perangkat instalasi yang akan mendukung berjalannya sistem. Berdasarkan pengalaman kami, mengingat ada beberapa pelanggan yang menerbitkan aturan untuk tidak melakukan aktifitas fabrikasi, pengelasan, pemotongan pipa, dll, di dalam ruangan atau di dalam kawasan bangunan atau gedung.
PERSIAPAN MATERIAL
Untuk itu kami mensiasati agar melakukan pabrikasi di workshop kami, sehingga saat di lokasi kerja hanya tinggal melakukan aktifitas penyambungan pipa dan pengeboran untuk membuat hanger atau support material installasi.
PERSIAPAN PENGERJAAN
Setelah semua proses tersebut sudah tercapai, demikian juga proses administrasi dan management maka selanjutnya INDOREED akan mengajukan permitt atau izin kerja beserta time schedule pengerjaan. INDOREED hanya akan melakukan pekerjaan atas dasar izin yang telah disetujui. Setiap harinya, INDOREED akan melaporkan progress hasil pengerjaannya dan disamping itu juga akan meminta persetujuan tim pengawas dari perwakilan pelanggan kami sebagai bukti progress kerja.
Semua laporan tersebut nantinya akan dirangkum beserta seluruh dokumen administrasi lainnya sebagai rekam jejak selama proses pengerjaan tersebut berlangsung, dan kami akan menyajikan laporan tersebut dalam bentuk Booklet Project Report."
Sehingga apabila dimasa mendatang pelanggan kami ingin melakukan perubahan design, upgrade fire system, perbaikan fire system, pengggantian fire system, maupun perawatan fire system, maka pelanggan kami sudah memiliki segala dokumen yang dibutuhkan dalam satu laporan.
Sejauh ini INDOREED akan terus mengembangkan upaya untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pelanggannya.
Tertarik untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih detail dan spesifik? Silahkan HUBUNGI KAMI.
Jika informasi yang kami sajikan dalam laman ini tidak cukup mewakili apa yang Anda harapkan, silahkan kirim saran & penilaian Anda ke
Web Development INDOREEDcust.idea [at] indoreed.id. Kami sangat menghargai kontribusi dan aspirasi Anda untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pelayanan kami.

Berikut adalah beberapa daftar material yang digunakan untuk mendukung terpasangnya instalasi FM-200 Fire Suppression System. Auxiliary material ini adalah material yang umum digunakan, apabila Anda memiliki spesifikasi khusus ataupun standard tertentu, silahkan untuk menghubungi kami.
DAFTAR AUXILIARY MATERIAL FM200 SUPPRESSION
Tertarik untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih detail dan spesifik? Silahkan HUBUNGI KAMI.
Jika informasi yang kami sajikan dalam laman ini tidak cukup mewakili apa yang Anda harapkan, silahkan kirim saran & penilaian Anda ke
Web Development INDOREEDcust.idea [at] indoreed.id. Kami sangat menghargai kontribusi dan aspirasi Anda untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pelayanan kami.
Ruangan yang akan diproteksi oleh FM200 Fire Suppression harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu, agar sistem pemadaman gas yang bekerja secara otomatis ini mampu bekerja secara maksimal. Ruangan yang diproteksi oleh FM-200 Fire Suppression tidak boleh memiliki celah udara yang bisa menyebabkan berkurangnya intensitas Clean Agent Gas FM 200 pada saat discharge. Persyaratan atas uji kelayakan tersebut dimaksudkan agar pada saat Clean Agent Gas discharge, minimal 85% gas tersebut harus tetap berada di dalam ruangan tersebut dalam waktu maksimal 10 menit. Oleh karena itu, segala celah udara yang menyebabkan terjadinya sirkulasi udara khususnya oksigen, harus benar-benar dicegah.
"FM200 Fire Suppression System memiliki 2 kriteria aplikasi pemadaman berdasarkan ruangan yang akan di proteksi. Kriteria aplikasi tersebut umumnya dikenal dengan Total Flooding dan Local Application."
Berdasarkan standard kerja dasar Suppression System ini, apabila di dalam ruangan tersebut memiliki celah udara yang dapat mengalirkan oksigen seperti AC Split, AC central, exhaust-fan, blower, dan lain sebagainya, maka pada saat clean agent gas ini akan disharge, maka sistem ini secara otomatis akan men-shut down semua perangkat tersebut. Misal seperti AC central atau exhaust fan/blower yang terintegrasi dengan jaringan utama gedung, tentunya tidaklah mungkin bisa sembarangan di-shut down, karena akan mempengaruhi seluruh ruangan dan fasilitas yang ada di seluruh gedung tersebut.
Mensiasati hal tersebut, maka di celah udara di dalam ruangan nantinya akan dipasang sebuah perangkat mekanikal berupa open/close swing yang dapat digerakkan secara elektronic menggunakan relay dan motor. Perangkat tersebut disebut dengan "Motorized Damper". Nantinya relay tersebut akan diintegrasikan dengan Control Panel FM200 Suppression, sehingga pada saat FM-200 clean agent gas akan discharge, maka Control Panel FM200 akan memberikan triger ke Motorized Damper secara elektrik untuk menutup celah udara tersebut.
ROOM INTEGRITY TESTING DOOR FAN TEST
Secara garis besar, persyaratan ruangan yang akan diproteksi oleh FM-200 Suppression ini adalah tidak boleh ada kebocoran ataupun celah udara yang dapat menyebabkan intensitas FM 200 clean agent gas menjadi berkurang sehingga daya padamnya akan menjadi tidak optimal. Secara konvensional, petugas akan mempelajari kondisi ruangan secara visual dan kasat mata. Dan akhirnya memberi penilaian bahwasanya ruangan tersebut layak dan kecil kemungkinan untuk terjadi kebocoran udara.
Mengantisipasi hal itu, maka dibuat suatu regulasi khusus yang mengatur persyaratan tersebut. Uji coba kebocoran celah udara dan kelayakan tersebut dikenal dengan nama "Room Integrity Testing" atau "Door Fan Test", dan regulasi yang merekomendasikan kegiatan tersebut telah diatur dalam Standard NFPA 2001, NFPA 12A, ISO-14520 dan EN 15004. Uji coba komprehensif dan prosedur kalkulasi, akan memprediksi berapa lama clean agent akan tetap berada di dalam ruangan setelah gas discharge/release. Tautan berikut ini [klik disini] adalah ulasan Wikipedia mengenai Door Fan Test atau Room Integrity Testing.
Tertarik untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih detail dan spesifik? Silahkan HUBUNGI KAMI.
Jika informasi yang kami sajikan dalam laman ini tidak cukup mewakili apa yang Anda harapkan, silahkan kirim saran & penilaian Anda ke
Web Development INDOREEDcust.idea [at] indoreed.id. Kami sangat menghargai kontribusi dan aspirasi Anda untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pelayanan kami.
![]()
| No | NAMA BUKU MANUAL | MERK | DOCUMENT LIBRARY |
| 1 | Kidde FM-200 ECS Series Engineered | KIDDE-FM200 | Download |
| 2 | Kidde FM-200 Marine ECS Series Engineered | KIDDE-FM200 | Download |
| 3 | Kidde Novec-1230 ECS Series Engineered | KIDDE-NOVEC | Download |
| 4 | Kidde IG-55 Argonite ECS Series Engineered | KIDDE IG-55 | Download |
| 5 | Kidde AEGIS Conventional Fire Alarm-Suppression Control | KIDDE | Download |
| 6 | Kidde ARIES Fire Alarm-Suppression Control | KIDDE | Download |
| 7 | Kidde-Fenwal FM-200 ECS Series Engineered | KIDDE-FENWAL | Download |
| 8 | Tyco Hygood FM-200 Engineered Manual | TYCO HYGOOD | Download |
| 9 | Ansul Sapphire Engineered Manual | TYCO ANSUL | Download |
| 10 | Chemetron FM-200 Sigma Series Engineered System | CHEMETRON | Download |
| 11 | Context Plus HFC227ea Engineered Manual | CONTEXT PLUS | Download |

![]()
Berfungsi sebagai pusat kendali dan pengolahan segala aktifitas yang terjadi di dalam sistem Fire Suppression. Sumber power utama dari Control Panel ini adalah menggunakan aliran listrik dari PLN. Dalam kondisi darurat, Control Panel dilengkapi dengan 2 unit battery kering sebagai cadangan power, sehingga system masih tetap bisa beroperasi secara otomatis.
Pendeteksi asap yang terlihat secara fisik dan asap yang ditimbulkan oleh potensi terjadinya kebakaran. Dalam kondisi aktif/normal/standby, lampu LED Photoelectric Smoke Detector akan berkedip secara interval. Apabila perangkat ini mendeteksi adanya asap, maka akan segera direspon dan diproses oleh Control Panel.
Mendeteksi partikel asap/ion sensitive yang tercipta dari kebakaran yang menimbulkan asap/ion yang tidak terlihat. Misal kabel yang terbakar biasanya hanya menimbulkan bau hangus, namun ion/asap tidak dapat terdeteksi oleh mata telanjang. Apabila perangkat ini mendeteksi adanya asap/ion, maka akan segera direspon dan diproses oleh Control Panel.
Perangkat yang akan digunakan untuk melakukan discharge secara manual [untuk mengaktifkan valve cylinder]atau saat terjadi gagal sistem pada sistem fire alarm. Namun perangkat ini hanya bisa beroperasi saat Control Panel masih memiliki aliran listrik, karena perangkat ini bekerja bergantung dari Control Panel dan bekerja secara electrical.
Perangkat ini digunakan untuk membatalkan atau menunda proses saat gas akan discharge dari sistem. Perangkat ini hanya dapat diaktifkan saat delay 30 detik setelah Alarm-2. Dan bekerja untuk menahan count down pada detik ke-10, dan akan kembali normal sampai petugas menekan tombol "system reset" di Control Panel.
Cylinder digunakan sebagai media penyimpanan clean agent gas yang termasuk dalam rangkaian sistem. Untuk melepaskan gas yang tersimpan di dalam tabung, pada valve cylinder dilengkapi dengan perangkat dan komponen lainnya, seperti Electric Control Head, Lever Operated Control Head dan Pressure Operated Switch.
Perangkat ini akan melakukan trigger pada head valve untuk membuka saluran secara elektronik sesuai instruksi dari Control Panel. Perangkat ini terpasang pada cylinder valve sebagai sarana untuk men-trigger gas FM-200 agar release dan discharge secara elektronik.
Perangkat ini digunakan untuk men-trigger head valve secara manual untuk membuka paksa celah udara bila sistem deteksi fire alarm dan sistem kelistrikan mengalami gagal fungsi. Ini adalah perangkat terakhir yang mampu beroperasi untuk melakukan release gas tanpa bantuan aliran listrik.
Berfungsi sebagai sarana monitor [supervisory] untuk mengetahui clean agent gas discharge dari cylinder dan untuk menonaktifkan output control unit [Selenoid] pada saat terjadi ALARM dan memberi laporan kepada Control Panel Suppression System.
Berfungsi untuk menonaktifkan output control unit [Selenoid] pada saat terjadi ALARM. Atau untuk menonaktifkan selenoid saat melakukan maintenance atau saat fire drilling, agar pneumatic tidak merespon dan bereaksi saat disengaja ataupun tidak disengaja.
Berfungsi sebagai sarana distribusi gas dari storage cylinder ke dalam ruangan yang diproteksi. Sederhananya, perangkat ini fungsinya sama seperti kran, namun discharge nozzle selalu standby dalam posisi terbuka dan umumnya varian putarannya adalah 180° dan 360°.
Multitone yang umumnya berada di dalam ruang FM-200 akan berbunyi putus-putus pendek saat terjadi Pre-ALARM-1 disertai dengan kilatan lampu dan akan menyala putus panjang saat memasuki fase ALARM-2. Perangkat ini akan terus beroperasi hingga petugas menekan tombol "system reset" di Control Panel.
Bekerja dengan memberi sinyal audio, berbunyi bila saat terjadi indikasi fire alarm dan saat gas akan dan telah discharge. Disertai dengan aktifnya lampu Evacuate Area Immediately bersama lampu Gas Gas Discharge Sign.
Menyala pada saat fase ALARM-1 atau saat salah satu pada 1 titik detector mengindikasi dan sebagai peringatan untuk memberitahu petugas agar secepatnya segera meninggalkan ruangan yang diproteksi Fire Suppression System.
Menyala pada saat gas FM-200 release dan discharge serta untuk mengisyaratkan petugas agar tidak masuk ke area proteksi selama clean agent gas discharge. Perangkat ini berada di atas pintu masuk di luar ruangan yang diproteksi oleh Fire Suppression System.
![]()
Pusat kontrol dan kendali serta pengolahan segala aktifitas yang terjadi di dalam sistem suppression.
Pendeteksi asap yang terlihat secara fisik dan asap yang ditimbulkan oleh potensi terjadinya kebakaran.
Mendeteksi partikel asap sensitive yang tercipta dari kebakaran yang menimbulkan asap yang tidak terlihat.
Perangkat yang digunakan untuk melakukan discharge secara manual atau saat terjadi gagal sistem.
Perangkat ini digunakan untuk membatalkan atau menunda proses saat gas akan discharge dari sistem.
Cylinder digunakan sebagai media penyimpanan clean agent gas yang termasuk dalam rangkaian sistem.
Perangkat ini akan melakukan trigger pada head valve untuk membuka saluran secara elektronik.
Perangkat ini digunakan untuk men-trigger head valve secara manual untuk membuka paksa celah udara.
Berfungsi sebagai sarana monitor [supervisory] untuk mengetahui clean agent gas discharge dari cylinder.
Berfungsi untuk menonaktifkan output control unit [Selenoid] pada saat terjadi ALARM.
Berfungsi sebagai sarana distribusi gas dari storage cylinder ke dalam ruangan yang diproteksi.
Berbunyi putus-putus pendek saat Pre-ALARM 1 dan menyala putus panjang saat ALARM-2.
Bekerja dengan memberi sinyal audio, berbunyi bila gas telah discharge dan saat terjadi alarm.
Menyala pada saat fase ALARM-1 untuk memberitahu petugas agar segera meninggalkan ruangan.
Menyala untuk mengingatkan petugas agar tidak masuk ke area yang diproteksi selama gas discharge.
![]()
Dari segi pengoperasiannya, pada dasarnya cara kerja FM200 Fire Suppression dirancang khusus untuk beroperasi sepenuhnya secara otomatis. Disisi inilah letak keistimewaan FM-200 Suppression, mampu beroperasi tanpa bantuan operator. FM 200 System ini mampu mendeteksi potensi kebakaran hingga melakukan penindasan terhadap api. Dan FM-200 System ini juga mampu mendeteksi kerusakan maupun kegagalan dalam dirinya sendiri, hanya saja tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri. Namun secara teknis, saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, FM200 Fire Suppression juga harus tetap berada dalam kondisi siaga.
PENGOPERASIAN OTOMATIS
Untuk menerapkan cara pengoperasian secara otomatis, FM200 System hanya memerlukan dukungan sistem electrical yang layak. Dalam keadaan normal dengan asupan listrik yang baik, FM-200 Suppression system akan tetap mampu melayani sistem proteksi terhadap kebakaran dengan secara maksimal. Tentunya juga harus didukung oleh perangkat yang baik pula. Saat system bekerja secara otomatis, tanpa didukung oleh perangkat yang baik, hal itu juga akan menjadi suatu kendala dalam berjalannya Fire Suppression System. In-case, saat terjadi pemadaman listrik, system ini juga masih didukung oleh power cadangan berupa back-up battery yang terkoneksi di dalam panel utama FM200 Fire Suppression, namun daya yang dimiliki cadangan power tersebut tentunya juga terbatas.
PENGOPERASIAN MANUAL
Melanjutnya simulasi di atas, saat terjadi pemadaman listrik dan battery cadangan juga sudah tidak mendukung untuk memberi cadangan tenaga, dengan sangat menyesal system ini harus dioperasikan secara manual. Dan satu-satunya cara untuk mengoperasikan system ini untuk dapat segera discharge adalah dengan menarik tuas "Lever Operated Control Head". Hanya dengan cara inilah, FM200 clean agent yang terdapat di dalam cylinder dapat release dan discharge dari cylinder penyimpanan untuk melakukan pemadaman terdapat api.
Pengoperasian manual juga bisa dilakukan saat system masih dalam asupan kelistrikan/electrical yang normal. In-case, saat terjadi indikasi kebakaran atau telah terjadi percikan api ataupun kobaran di area atau ruangan yang diproteksi oleh FM200 Fire Suppression, namun equipment sistem pendeteksi mengalami kegagalan atau sebut saja rusak, system tidak akan melakukan release gas/discharge secara otomatis, karena tidak ada perintah atau indikasi dari sistem pendeteksi yang dikirim melalui FM-200 Fire Suppression Panel Control. Dalam keadaan seperti ini, apabila ada operator/petugas yang melihat dan mengetahui hal tersebut, tindakan awal yang harus dilakukan adalah: [1] Kalau memungkinkan, melakukan pemadaman menggunakan Chubb Fire Extinguisher atau Alat Pemadam Api Ringan [APAR]. [2] Namun kalau api sudah terlanjur sudah menjadi besar dan tidak memungkinkan dipadamkan menggunakan APAR, maka yang harus dilakukan adalah mengaktifkan/menarik tuas perangkat "Manual Release Station", yang umumnya terletak di luar ruangan yang diproteksi.
Tertarik untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih detail dan spesifik? Silahkan HUBUNGI KAMI.
Jika informasi yang kami sajikan dalam laman ini tidak cukup mewakili apa yang Anda harapkan, silahkan kirim saran & penilaian Anda ke
Web Development INDOREEDcust.idea [at] indoreed.id. Kami sangat menghargai kontribusi dan aspirasi Anda untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas pelayanan kami.
Butuh konsultasi mengenai FM-200 Suppression System?
Silahkan konsultasikan mengenai rencana sistem yang Anda butuhkan, kami akan sajikan efektifitas & efisiensi pemilihan produk yang didukung oleh spesialis engineer terbaik kami, guna memenuhi syarat International Standard NFPA [National Fire Protection Association].