
Control Panel
Berfungsi sebagai pusat kendali dan pengolahan segala aktifitas yang terjadi di dalam sistem Fire Suppression. Sumber power utama dari Control Panel ini adalah menggunakan aliran listrik dari PLN. Dalam kondisi darurat, Control Panel dilengkapi dengan 2 unit battery kering sebagai cadangan power, sehingga system masih tetap bisa beroperasi secara otomatis.

Photoelectric Smoke Detector
Pendeteksi asap yang terlihat secara fisik dan asap yang ditimbulkan oleh potensi terjadinya kebakaran. Dalam kondisi aktif/normal/standby, lampu LED Photoelectric Smoke Detector akan berkedip secara interval. Apabila perangkat ini mendeteksi adanya asap, maka akan segera direspon dan diproses oleh Control Panel.

Ionization Smoke Detector
Mendeteksi partikel asap/ion sensitive yang tercipta dari kebakaran yang menimbulkan asap/ion yang tidak terlihat. Misal kabel yang terbakar biasanya hanya menimbulkan bau hangus, namun ion/asap tidak dapat terdeteksi oleh mata telanjang. Apabila perangkat ini mendeteksi adanya asap/ion, maka akan segera direspon dan diproses oleh Control Panel.

Manual Release Station
Perangkat yang akan digunakan untuk melakukan discharge secara manual [untuk mengaktifkan valve cylinder]atau saat terjadi gagal sistem pada sistem fire alarm. Namun perangkat ini hanya bisa beroperasi saat Control Panel masih memiliki aliran listrik, karena perangkat ini bekerja bergantung dari Control Panel dan bekerja secara electrical.

Abort Station
Perangkat ini digunakan untuk membatalkan atau menunda proses saat gas akan discharge dari sistem. Perangkat ini hanya dapat diaktifkan saat delay 30 detik setelah Alarm-2. Dan bekerja untuk menahan count down pada detik ke-10, dan akan kembali normal sampai petugas menekan tombol "system reset" di Control Panel.

Agent Gas Cylinder
Cylinder digunakan sebagai media penyimpanan clean agent gas yang termasuk dalam rangkaian sistem. Untuk melepaskan gas yang tersimpan di dalam tabung, pada valve cylinder dilengkapi dengan perangkat dan komponen lainnya, seperti Electric Control Head, Lever Operated Control Head dan Pressure Operated Switch.

Electric Control Head
Perangkat ini akan melakukan trigger pada head valve untuk membuka saluran secara elektronik sesuai instruksi dari Control Panel. Perangkat ini terpasang pada cylinder valve sebagai sarana untuk men-trigger gas FM-200 agar release dan discharge secara elektronik.

Lever Operated Control Head
Perangkat ini digunakan untuk men-trigger head valve secara manual untuk membuka paksa celah udara bila sistem deteksi fire alarm dan sistem kelistrikan mengalami gagal fungsi. Ini adalah perangkat terakhir yang mampu beroperasi untuk melakukan release gas tanpa bantuan aliran listrik.

Pressure Operated Switch
Berfungsi sebagai sarana monitor [supervisory] untuk mengetahui clean agent gas discharge dari cylinder dan untuk menonaktifkan output control unit [Selenoid] pada saat terjadi ALARM dan memberi laporan kepada Control Panel Suppression System.

Disconnect Switch
Berfungsi untuk menonaktifkan output control unit [Selenoid] pada saat terjadi ALARM. Atau untuk menonaktifkan selenoid saat melakukan maintenance atau saat fire drilling, agar pneumatic tidak merespon dan bereaksi saat disengaja ataupun tidak disengaja.

Discharge Nozzle
Berfungsi sebagai sarana distribusi gas dari storage cylinder ke dalam ruangan yang diproteksi. Sederhananya, perangkat ini fungsinya sama seperti kran, namun discharge nozzle selalu standby dalam posisi terbuka dan umumnya varian putarannya adalah 180° dan 360°.

Horn Strobe [Multitone]
Multitone yang umumnya berada di dalam ruang FM-200 akan berbunyi putus-putus pendek saat terjadi Pre-ALARM-1 disertai dengan kilatan lampu dan akan menyala putus panjang saat memasuki fase ALARM-2. Perangkat ini akan terus beroperasi hingga petugas menekan tombol "system reset" di Control Panel.

Alarm Bell
Bekerja dengan memberi sinyal audio, berbunyi bila saat terjadi indikasi fire alarm dan saat gas akan dan telah discharge. Disertai dengan aktifnya lampu Evacuate Area Immediately bersama lampu Gas Gas Discharge Sign.

Evacuate Area Sign
Menyala pada saat fase ALARM-1 atau saat salah satu pada 1 titik detector mengindikasi dan sebagai peringatan untuk memberitahu petugas agar secepatnya segera meninggalkan ruangan yang diproteksi Fire Suppression System.

Gas Discharge Sign
Menyala pada saat gas FM-200 release dan discharge serta untuk mengisyaratkan petugas agar tidak masuk ke area proteksi selama clean agent gas discharge. Perangkat ini berada di atas pintu masuk di luar ruangan yang diproteksi oleh Fire Suppression System.